Upaya mengurangi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dari rumah tangga, salah satunya melalui pengelolaan minyak jelantah. Dengan semangat kolaborasi, kader PKK Kelurahan Agrowisata bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (UNRI) menggagas kegiatan pengumpulan minyak jelantah secara rutin. Program ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Kegiatan pengumpulan berlangsung pada Minggu (19/10/2025) di salah satu rumah warga RW 03, Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru. Kegiatan diawali dengan senam bersama sebagai bentuk ajakan hidup sehat sekaligus mempererat kebersamaan antarwarga. Usai senam, warga dan mahasiswa bergotong royong mengumpulkan minyak jelantah yang telah dikumpulkan dari masing-masing keluarga selama satu bulan terakhir.
Salah satu figur penggerak program ini adalah Rahima, kader aktif PKK Kelurahan Agrowisata, yang terlibat sejak program ini mulai berjalan empat tahun lalu. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini tumbuh atas dasar kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga yang baik.
“Minyak jelantah yang kita kumpulkan bisa menjadi tambahan penghasilan keluarga. Meski berasal dari limbah, tetap bisa menghasilkan uang,” ujar Rahima.
Selain memberikan manfaat ekonomi, Rahima menekankan bahwa minyak jelantah tidak boleh digunakan kembali untuk konsumsi karena dapat membahayakan kesehatan. Ia juga mengimbau warga agar tidak membuang minyak jelantah sembarangan karena dapat mencemari tanah dan saluran air.
Minyak jelantah yang terkumpul setiap bulan diserahkan ke Unit Bank (UB) Agrowisata, yang berlokasi di warung milik Bu Tati di Jalan Sri Amanah, RT 01 RW 03. Dari UB, minyak kemudian dijemput oleh pihak Bank Jatah untuk diolah menjadi biodiesel, sabun, serta produk ramah lingkungan lainnya.
Dalam satu bulan, rata-rata warga Kelurahan Agrowisata berhasil mengumpulkan 100 hingga 150 kilogram minyak jelantah. Pada periode bulan ini, jumlah yang terkumpul mencapai 158,33 kilogram. Hasil penjualannya kemudian dicatat sebagai tabungan bagi warga yang menyetorkan jelantah, sehingga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan.
Program ini mendapat dukungan penuh dari mahasiswa KKN UNRI yang berperan dalam sosialisasi, pendataan, serta penguatan partisipasi warga. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana gerakan berbasis komunitas menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ekonomi sirkular di tingkat lokal.
Ketua Tim KKN MBKM Kelurahan Agrowisata, M. Haykal Amiruddin, menyampaikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat merupakan kunci keberlanjutan program. Ia berharap kegiatan pemanfaatan minyak jelantah dapat terus berjalan dan berkembang.
“Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti sampai di sini. Kolaborasi antara masyarakat Agrowisata dan mahasiswa KKN UNRI harus terus terjalin ke depannya. Semoga program pengumpulan minyak jelantah ini semakin memberi manfaat nyata, baik bagi lingkungan maupun ekonomi warga,” ujar Haykal.
Kegiatan pengumpulan minyak jelantah tidak hanya membantu mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Lebih jauh, program ini menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Melalui gerakan yang sederhana namun berkesinambungan ini, Kelurahan Agrowisata terus menunjukkan komitmennya sebagai wilayah yang peduli lingkungan sekaligus berdaya dalam pengembangan ekonomi berbasis daur ulang.